Rabu, 25 Mei 2016

Sinamot Tuhor (Uang Mahar) Ni Boru ni Raja i (Boru ni Tulang)



SINAMOT




A.     Dasar Pengertian Sinamot:
Sampai saat ini penulis belum menemukan pengertian Sinamot yang resmi dan belum ada pada buku KBBI kita. Semua memberi pengertian masing-masing akan tetapi intinya semua intinya sama.
ü  Sinamot adalah harga atau uang beli yang diberikan paranak (mempelai lelaki) kepada parboru (mempelai perempuan) jika ingin menikah. Itu sudah menjadi adatnya dan bila ada yang tidak mengikutinya apalagi dia suku batak berarti dia tidak memiliki adat! (http://www.kompasiana.com/ulipardede)
ü  Sinamot adalah sejumlah uang yang disiapkan keluarga laki-laki untuk disampaikan / diberikan kepada keluarga perempuan. Sejumlah uang tersebut biasanya digunakan oleh keluarga wanita tersebut untuk pesta kawin.( http://ermor.blogspot.co.id)
ü  Jadi disimpulkan Sinamot adalah Tuhor (Cost) atau uang Mahar ni boru ni Raja i (Boru ni Tulang)  laho pakkeon hombar tu ulaon adat pesta kawin.

B.    Peribahasa atau Hata Umpasa
Berbicara Sinamot tentu tidak lepas dari itu  kondisi pihak lelaki dulu. Memang pernah kejadian hanya karena Sinamot tak terjangkau. Pernikahan pun gagal karena harga sinamot yang ditawarkan pihak lelaki tidak sesuai dengan hati keluarga perempuan. Namun ada hal yang menaik dalam suatu umpasa berikut: “Aek Godang do Aek Laut, Dosniroha do Sibaen Nasaut”. Karena jika tidak ada dos ni roha, bagaimana caranya sukses pernikahan ?. Jadi Sinamot bukanlah salah satu penentu  untuk jadi tidaknya suatu pernikahan dalam adat pesta kawin batak pada umumnya.
Dibawah ada beberapa penjelasan tentang penghitungan dan pertimbangan untuk menentukan harga sinamot. Namun tulisan ini hanyalah menurut pendapat penulis saja karena saat ini penulis belum menemukan buku panduan resmi yang diterbitkan oleh Op. Si Raja Batak tentang aturan harga sinamot.
1.     Makin Tinggi Status Pendidikan Makin Besar Sinamotnya. Itu sebabnya boru batak sekolah Tinggi-tinginya.
Status Pendidikan seorang perempuan yang hendak dijadikan istri sangat besar pengaruhnya dalam penghitungan sinamot. Besarnya Biaya SP (BSP) dapat dibagi lagi berdasarkan SP tersebut. Seperti penjelasan dibawah ini:
  1. Tidak tamat SD maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.1.000.000,- s/d Rp.2.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.1.500.000,-
  2. Hanya Tamat SD maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.2.000.000,- s/d Rp.3.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu: Rp.2.500.000,-
  3. Hanya Tamat SMP maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.3.000.000,- s/d Rp.4.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.3.500.000,-
  4. Hanya Tamat SMA maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.4.000.000,- s/d Rp.5.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.4.500.000,-
  5. Tamat D-III maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.6.000.000,- s/d Rp.8.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.7.000.000,-
  6. Tamat S-1 maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.9.000.000,- s/d Rp.11.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.10.000.000,-
  7. Tamat S-2 maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.12.000.000,- s/d Rp.15.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.13.500.000,-

2.     Cewek PNS Selalu Jadi Favorit, karena tidak terlalu mahal tapi menjanjikan masa depan dibandingkan Wanita Karir Lainnya.

Pekerjaan seorang perempuan juga mempengaruhi besarnya sinamot. Biaya JS (BJS) dikelompokkan berdasarkan pekerjaan si perempuan. Seperti pengelompokan dibawah ini:
  1. Tidak Bekerja maka BJSnya antara Rp.0,- s/d Rp.1.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 500.000,-
  2. Bekerja swasta gol a (buruh) maka BJSnya antara Rp.1.000.000,- s/d Rp.2.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 1.500.000,-
  3. Bekerja swasta gol b (pekerja kantoran/pengusaha) maka BJSnya antara Rp.2.000.000,- s/d Rp.4.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 3.000.000,-
  4. Pegawai Negeri maka BJSnya antara Rp.5.000.000,- s/d Rp.8.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 6.500.000,-

3.     Makin Jauh tempat makin banyak banyak biaya dibutuhkan, Jarak berdampak langsung dengan kenaikan BBM.

Jarak yang dimaksud adalah antara kediaman pihak laki-laki dengan perempuan. Karena sinamot juga merupakan biaya yang akan digunakan untuk biaya transportasi oleh pihak perempuan. Biaya yang dihitung sebagai pengaruh dari jarak saya beri satuan BH, dan akan terjadi kenaikan per 10 km (1 estafet ± 10 km) dan biaya per 10 km adalah Rp.250.000,- (1 bis kita patok 25 orang, dan biaya 1 orang perestafet Rp.5.000,- (satu arah) maka untuk 2 arah (pergi pulang) adalah Rp.10.000,- sehingga untuk 25 orang Rp.250.000,- ) benar bukan ?.

Ingat : Biaya biaya sinamot tidak termasuk biaya pesta lho ! JADI, sudahkah sinamot anda cukup? atau puaskah anda dengan sinamot anda?
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat saya tarik kesimpulan bahwa besarnya sinamot dapat dihitung dari persamaan berikut:

TNB = (H/10 x 250.000) + BSP + BJS
TNB = (250.000 x H)/10 + BSP + BJS
Ket :
TNB = Tuhor Ni Boru/Sinamot (Rp.)
H = Jarak (km)
BSP = Biaya Pengaruh dari Status Pendidikan (Rp.)
BJS = Biaya Pengaruh dari Status Pekerjaan (Rp.)

Contoh Soal:
Seseorang (tinggal di Tarutung Taput) akan segera menikah dengan seorang wanita J tamatan SMA dan bekerja sebagai seorang sekretaris di PT. Mumbang Lonong yang berasal dari P. Siantar. Jarak Tarutung - Siantar buatlah 200 km. Maka kemungkinan besarnya sinamot yang akan saya persiapkan adalah :

Jawab:
Dik:
H = 200 km
BSP = 4.500.000
BJS = 3.000.000

Dit : TNB ?

TNB = ((200/10) x 250.000) + 4.500.000 + 3.000.000
TNB = 5.000.000 + 7.500.000
TNB = 12.500.000

Maka saya harus menyiapkan dana sebesar Rp.12.500.000,-

Contoh Soal II :

Seseorang (tinggal di Tarutung Taput) akan segera menikah dengan seorang wanita tamatan D3 dan bekerja sebagai seorang Karyawan Swasta di PT. Mumbang Lonong yang berasal dari Riau Kandis. Jarak Riau Kandis. – Siborongborong adah buatlah 409 km. Maka kemungkinan besarnya sinamot yang akan saya persiapkan adalah :

Gambar 1.I
Peta jarak lokasi
Jawab:
Dik:
H = 409 km
Ada pada Gambar Gambar 1.I
BSP = 7.000.000
Tamat D-III maka BSPnya bisa berkisar dari Rp.6.000.000,- s/d Rp.8.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp.7.000.000,-

BJS = 3.000.000
Bekerja swasta gol b (pekerja kantoran/pengusaha) maka BJSnya antara Rp.2.000.000,- s/d Rp.4.000.000,- untuk memudahkan penghitungan kita gunakan hukum keseimbangan yaitu Rp. 3.000.000,-
Dit : TNB ?

TNB = (H/10 x 250.000) + BSP + BJS
TNB = ((409/10) x 250.000) + 7.000.000 + 3.000.000
TNB = 10.225.000 + 10.000.000
TNB = 20.225.000

Maka saya harus menyiapkan dana sebesar Rp.
20.225.000,-

Untuk Format PDF silahkan Download pada Google Drive Saya Disini

NB: Aek Godang do Aek Laut, Dosniroha do Sibaen Nasaut”.
dan ini hanyalah perhitungan yang tidak resmi yang penulis rangkum dari berbagai blog yang ada di Google dan yang berhubungan dengan postingan sinamot batak.

Sumber:
https://batakculture.wordpress.com/2012/05/15/ketika-sinamot-jadi-momok/
http://www.tobatabo.com/473+buat-yang-mau-nikah-gini-cara-menghitung-sinamot-untuk-parboru-ada-rumusnya.htm
https://maps.google.co.id/

1 komentar:

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.